MTC MEDIA – Malang. Dalam perjalanannya untuk bertapa di Gunung Indrakila, Partha (sebutan muda untuk Arjuna) sempat singgah di suatu asrama dalam hutan (wanasrama), yang dikhususkan buat wanita. Ketika malam tiba, Partha beserta dua punakawannya numpang bermalam di Wanasrama sebelum esok lanjutkan perjalanan ke Indrakila. Pihak pengelola Wanasrama tak berkeberatan — kendati asrama itu khusus untuk kaum wanita. Namun, tempat yang tersedia apa adanya, yaitu di tempat terbuka.
Arjuna tidur sembari duduk di gazebo berpanggung. Adapun dua punakawan pengiringnya meringkuk tidur beralas tanah di samping gazebo. Waktu malam di lereng gunung pada areal hutan itu berudara dingin, sehingga ketiganya melewati malam dengan kedinginan. Posisi tidur ketiganya menggambarkan suasana malam.yang dingin tersebut.
Pada tengah malam sang Partha dibuat terkejut oleh kedatangan seseorang, yang ternyata adalah salah satu sisya (siswa) perempuan yang nekat temui Partha untuk mengungkapkan rasa cintanya. Beruntung Partha mampu menahan diri, bahkan memberikan nasihat bahwa terlarang bagi wanita yang berada dalam masa pembelajaran untuk jatuh cinta. Hal serupa berlaku untuk dirinya, pantang jatuh cinta ketika dalam perjalanan untuk bertapa. Syukur nasihat Partha mampu menyadarkan perempuan tersebut.
Ternyata gerak gerik wanita muda itu mengundang kecurigaan dari pihak pengelola asrama, yang diam-diam membuntutinya. Atas kejadian itu, maka pengelola asrama meminta maaf dan berterima kasih kepada Partha atas kemampuannya dalam menahan diri dari goda dan atas pemberian nasihat yang menyadarkan seorang sisya yang tindakaninya kurang pada tempatnya. Tentu tidak mudah menahan birahi atas godaan wanita, terlebih pada malam sunyi yang dingin. Dalam hal demikian, Partha terbukti telah mampu menahan goda.
Pada petistiwa-peristiwa selanjutnya, dikisahkan adanya berbagai godaan dan tantangan yang tak mudah, yang dihadapi Partha dalam perjalanan tapa ke Indrakila. Dengan teguh hati, Partha mampu menghadapinya secara bijak. Semoga anda bagai Partha, yang ulet dan tangguh terhadap godaan dan tantangan. Nuwun.
Griyajar CITRALEKHA, 27 Mei 2024