MTC MEDIA – Malang. Ada bermacam-macam penyakit yang berpotensi diderita manusia. Salah sebuah diantaranya adalah adalah “lara wuyung“. Oh, penyakit apakah itu?
Lara wuyung atau sebutan-sebutan lain yang bersinonim arti dengannya seperti “lara branta, lara kangen, sakit asmara, dsb ” adalah suatu jenis penyakit yang melanda insan berpadu kasih. Ini sejenis dengan penyakit malaria, tepatnya adalah “mala rindu”. Untuk penyakit jenis ini, belum ada dokter spesialisnya, tidak ada rumah sakit khususnya. Toko obat (apotik) juga tak menjual obat mujarab untuk penyembuhannya.
Lalu, bagaimana cara mengobati untuk menyembuhkannya. Ada semacam dokter atau dukun yang tepat menanganinya, sebutannya adalah “kekasih, si jantung hati”. Obat mujarabnya adalah cukup bersua kekasih, lantas memandu cinta. Oleh karena, hasil diagnosis menunjukan bahwa penyebabnya adalah “kerinduan (kangen atau kapang). Tidak perlu dibawa ke rumah sakit, karena akan sembuh dengan sendirinya saat dibesuk buah hati.
Relief pada foto ini adalah relief cerita “Panji”, yang dipahatkan di Pendapa Teras II Candi Penataran dari Masa Keemasan Majapahit (medio abad XIV Masehi). Yang menderita sakit adalah Dewi Skartaji (Galuh Candra Kirana). Penyebab sakitnya, karena ia ditinggai oleh si do’i, yakni Panji, yang pergi ke seberang hingga beberapa lama untuk menjalani pembelajaran di suatu Karsyan — kemungkinan di Mandala Rabut Palah (kini dinamai “Candi Gambar Wetan”). Lantaran yang sakit adalah tuan putri, yakni putri mahkota pada kerajaan Kadiri (Pangjalu), maka seisi keraton pun jadi “kepyoh“.
Dua orang inang perempuran turut menemani Skartaji, yang tengah berbaring lesu. Salah satu inang terlihat memjiti kaki Skartaji. Rasa sedih juga menyelimuti Kadeyan (semacam Punakawan), yang juga setia menunggui majikan bersama dengan anjing kesayangan Skartaji. Kartala (sahabat Panji) juga terlihat bingung, tak tahu obat macam apa yang tepat untuk menyembuhkan sakit kekasih sahabatnya itu.
Pada rangkaian relief ini, dikisahkan bahwa penyakit dari Skartaji sontak sembuh setelah mendapat kiriman “surat cinta” dari Panji, yang dikirim lewat jasa “burung pos” Jaruman Atat. Nah, benar kan, ternyatalah sakit yang diderita Skartaji adalah “lara wuyung” alias “lara branta“, lantaran nyamuk “mala rindu”. E .. njekethek wae larane Skartaji. Nuwun
Griyajar CITRALEKHA, 16 Maret 2024