MTC MEDIA – Sangkaling-Malang. Tulisan bersambung mengenai “Sonjo Kampung: Pendekatan Kultural Kemitraan untuk Pemberdayaan Kampung di Jawa” bagian akhir, berhikayat tentang ragam manfaat gerakan sosio-kultura yang dilakukan dalam kegiatan sonjo kampung.
Ragam Manfaat Sonjo Kampung
Sonjo menjadi media efektif untuk rekonsiliasi, untuk konsolidasi, untuk penyelesaian konflik (conflix solution), untuk mempererat kebersamaan, maupunΒ untukΒ memperkuat kohesi sosial. Konsepsi sosial Jawa yang berupa “hubungan ketetanggan (tonggo teparo), persaudaraan (paseduluran) dan pertemanan (kekancan)” menjadi pemantik untuk bersedia lakukan sonjo kampung. Hubungan yang baik terbuka kemungkinan untuk terbentuk melalui “sanjan“, sesuai dengan konsepsi Jawa “rukun agawe santoso, crah agawe bubrah (rukun menghasilkan kesentosaan, sebaliknya perseteruan membuat keberceraian)”.
Dalam hal demikian, sonjo dapat dijadikan sebagai wahana untuk membangun kerukunan, menciptakan kesentosaan sosial, ataupun menghindarkan perseteruan (konflik) yang menyebabkan perceraian (disintegrasi), dan untuk mengkondisikan harmoni sosial. Ketahanan sosial terbuka kemungkinan bisa tercipta lewat tradisi berkunjung secara timbal balik (saling kunjung, kunjung mengunjungi, atau “sanjan sinanjan” ). Sesuai aras itu, pada sore hari ini, SabtuΒ 27 Januari 2024, kami para pebhakti kampung yang tergabung dalam “Japung (Jaringan Kampung) Nusantara”, yang para bulan ini (tepatnya pada tanggalΒ 7 Januari) berulang tahun ke-6, menyelenggarakan “Sonjo Kampung” ke Dusun Glongsor Desa Sidorejo Kecamatan Jabung di sub-area timur-utara Kabupaten Malang, yang berada di lereng bawah sisi selatan Gunung Tengger.
Semoga sanjan kami ini memberikan kefaedahan. Sekecil apapun, berharap dapat turut membantu dalam ikhtiar penguatan kampung. Nuwun.
Sangkaling, 27 Januari 2024
Griyajar CITRALEKHA