MTC MEDIAย – Malang. Tepatnya pada hari Minggu malam Senin, 03 Maret 2024 Masyarakat Suku Tengger akan menggelar Ritual Pujan Kesanga. Ritual ini dilakukan oleh warga Suku Tengger yang beragama Hindu di Bromo dan menarik banyak perhatian pengunjung.
Sesepuh Suku Tengger, Digdoyo Jamaluddin menegaskan bahwa Ritual Pujon Kesanga mempunyai tujuan untuk meminta keselamatan kepada leluhurnya dan dijaukan dari musibah. Pujan Kesanga merupakan tradisi tahunan bagi warga suku Tengger. Ritual ini digelar secara turun โ temurun semenjak nenek moyang mereka lahir. Prosesinya, menyediakan seserahan berupa Tumpeng, aneka hasil bumi baik dari pertanian maupun ternak warga.
Selanjutnya, Seserahan lantas dibacakan doa โ doa oleh tokoh agama suku Tengger dengan keyakinan bahwa alam semesta dijaga oleh Sang Hyang Widi yang menjelma berwujud para Dewa, atau Dewata Nawasanga yakni sembilan Dewa. Sembilan ย dewa tersebut, meliputi Dewa Wisnu, Sambu, Iswara, Maheswara, Brahma, Rudra, Mahadewa, Sangkara dan Siwa, tegas Yoyok sapaan akrab Digdoyo Djamaluddin.
Puncak Ritual Pujan Kesanga, ratusan warga suku Tengger lantas melakukan pawai Obor. Kemudian mengarak sejumlah perangkat peribadatan seperti Pratima, senjata berupa Tombak, dan Cakra. Bagi masyarakat tengger makna pujan kesanga, itu untuk menyelamati desa agar jauh dari gangguan roh โ roh jahat. Sehingga bisa hidup tenang, aman & tentram.
Selain itu ritual ini juga menggelar pawai Obor, warga suku Tengger dan juga mengarak sejumlah Ogoh โ ogoh ujar Yoyok pemilik Yoschiโs Hotel. Hal tersebut bertujuan agar Setan โ setan yang ada di sekitar desa ikut bersama boneka raksasa yang bernama lain Butha Kala. Usai mengelilingi desa, Ogoh โ ogoh kemudian dibakar dengan maksud memusnahkan sifat โ sifat Negatif yang ada di dalam diri manusia,