HomeOutlookEducation & IssuesPesona Makara Candi Adan-Adan

Pesona Makara Candi Adan-Adan

MTC MEDIAΒ Kediri. Apabila menilik ukuran dari Makara (Gaja-Mina)-nya yang terbilang besar, tergambar bahwa candi Adan-Adan merupaian candi besar (batu candi 25 X 25 m). Sepasang makara yang diketemukan pada sesi awal ini jadi petunjuk mengenai: bagian depan (muka) candi, karena komponen makara ditempatkan di ujung pipi tangga. Jarak antar dua (sepasang) makaranya juga menjadi petunjuk bahwa tangga candi terbilang lebar. Sebelum ekskavasi situs Adan-adan perdana dilaksanakan (tahun 2019), bagian atas lengkung belalai Gaja (Gajah)-nya telah kelihatan, karena menyembul di permukaan tanah. Hal itu juga menengarai bahwa candi ini terpendam tanah cukup dalam oleh material vulkanik (muka tanah asal lebih dari tiga meter dibawah muka tanah kini) .

Ukuran Makara di Adan-adan sangat besar — yang sejauh telah ditemukan, merupakan makara yang terbesar di percandian Jawa Timur. Beruntung, sepasang makara candi Adan-adan dalam kondisi utuh, dan seni pahat (ikonografis)-nya bisa dikualifikasi sebagai karya seni arca Nusantara Lama yang artistik. Jejak pengaruh kesenian Phalla masih terlihat pada gaya ikonografis makara Adan-Adan, yang berasal dari awal tahun 1300 (berdasar petunjuk tarikh Prasasti Adan-Adan :: tahun 1301 M), yang berarti di permulaan pemerintahan kerahaan Majapahit. Menilik asal masanya ini, Maia seni arca Adan-Adan berada dalam transisi gaya seni Singhasari – Majapahit.

Secara anatomis, makhluk mitologis Makara terbentuk dari paduan dua binatang, yaitu (1) gaja (gajah) dan (2) ikan (mina), yang oleh karenanya Makara acap disebuti “Gaja-Mina’. Unsur anatomi mina terlihat pada bagian mulut, dan unsur gaja hadir sebagai belalai. Selain itu kedapatan pula seekor singha (singa) di mulut makara. Ada pula malai bunga yang terjulur ke arah bawah dari pangkal lengkung muka belalai makara. Motif hias bunga api (flame) terlihat hadir cukup dominan pada sekitar belalai Makara.

Lantaran ukurannya yang teramat besar dan terbuat dari batu andesit utuh (monolith), maka bagian atas lengkung belalai makara terpaksa disambungi secara “knock down” dengan batu tambahan. Hal serupa (sistem “knock down”) juga terlihat pada beberapa biji gigi bawahnya. Kendati terdapat detail arca yang terpaksa dibuat sambung-tempel, namun secara keseluruhan Makara candi Adan-Adan memiliki kualifikasi ikonografis yang “artistik”, yang diinkatori oleh pemahatannya yang : (a) detail, (b) halus, (c) proporsional, dan (d) plastis. Semoga tulisan bersahaja ini memberi kefaedahan. Nuwun.

Griyajar CITRALEKHA, 22 Feb 2024

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like